PENGERTIAN
Static
routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel
routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator
jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing
statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam
forwarding table di setiap router yang berada
di jaringan tersebut.
LATAR BELAKANG
Saya
memilih routing statik dalam sebuah jaringan
lokal yang kecil ini karena bukanlah suatu masalah
jika hanya memasukkan beberapa entri yang perlu
diisikan pada forwarding table di setiap router dan
sebagai bahan praktek pembelajaran.
MAKSUD DAN TUJUAN
Routing
static lebih mudah dioperasikan pada jaringan lokal yang kecil karena
kita hanya memasukkan beberapa entri yang perlu diisikan pada
forwarding tabel disetiap router dan ini juga sebagai bahan praktek
pembelajaran.
ALAT DAN BAHAN
-
2 buah MikroTik
-
4 kabel straight
-
2 PC / Laptop sebagai client
-
Winbox
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu
yang saya butuhkan kurang lebih 3 sampai 4 jam, itupun sudah
untuk pemahaman serta pengulangan.
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP PELAKSANAAN
*
Masuk ke Menu Interfaces dan ubah nama identitas setiap Ethernet agar
tidak mengalami kesalahan ketika konfigurasi. Pada contoh topologi
diatas saya memberikan menandai Ether 1 ke laptop client sedangkan
Ether 2 ke Router B.
*
Masuk ke Menu IP > Address List > [+] untuk
memberikan alamat Address disetiap Ether-nya (contoh pada topologi).
Agar
antara PC client router A dan client router B dapat saling
berkomunikasi, maka anda harus menambahkan routing
static pada masing-masing router sebagai
penghubung keduanya.
*
Masuk ke Menu IP > Routes > [+], kemudian isikan.
Dst.
Address 0.0.0.0/0 Gateway 192.168.2.2
*
Masukkan network untuk jalur ke client router B
Dst.
Address 192.168.3.0/24
=====>
network dari client router B
*
Pastikan konfigurasi yang telah anda masukkan tadi "reachable
ether 2" (seperti
pada gambar).
Jika
konfigurasi pada Router A telah anda lakukan, kemudian settinglah
pada router B.
ROUTER B
*
Langkah pertama sama seperti ketika menyetting router A, yaitu
menandai (memberi identitas) setiap ether yang terhubung dengan
kabel.
*
Isikan IP Addressnya sesuai topologi anda.
*
Masukkan IP Address dari Client router A (sesuai topologi).
Dst.
Address 192.168.1.1 Gateway 192.168.2.1
*
Kemudian untuk Dst. Address ini silahkan pilih default saja sesuai
dengan router A yang sudah anda setting.
Dst.
Address 0.0.0.0/0 Gateway 192.168.2.1
*
Jika dalam memberikan IP Routes sukses maka akan "reachable",
namun jika gagal akan "unreachable".
*
Kemudian Lakukan PING pada client jika hasilnya TTL semua, Maka
konfigurasi dinyatakan Telah berhasil.
HASIL DAN KESIMPULAN
Routing
static pada Mikrotik telah berhasil. Dan satu hal yang harus anda
ingat, dalam proses melakukan Routing ini anda harus memliki
ketelitian dan pemahaman yang cukup walaupun ini merupakan dasar dari
proses routing.
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar